Selamat datang ..

Mari kita saling berbagi informasi \('3')/

Laman

Rabu, 24 November 2010

tugas pengantar bisnis bab 10

nama : besse sri wahyuningsih
npm : 21210397
kelas : 1eb20

BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
 Pengertian
produksi adalah pengubahan barang-barang dari sumber-sumber menjadi hasil berupa barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Sedangkan produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil dengan sumber yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
 System produksi manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjag yang menentukan desain produksi adalah tentang desain produksi dari barang yang diproses, pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya, desain tugas, lokasi dari fasilitas produksi, layout dari fasilitas tersebut. Proses pengolahan dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Sifat Proses Produksi
a. Proses ekstraktif : proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam.
b. Proses analitik : proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya.
c. Proses fabrikasi : suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
d. Proses sintesis : metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.
2. Jangka Waktu Produksi
a. Proses terus-menerus (continuous process)
b. Proses terputus-putus (intermittent process)
3. Sifat Produk
a. Produksi standard
b. Produksi pesanan

KEGIATAN PRODUKSI
 Perencanaan Produksi
• Tahap pertama, penentuan desain awal berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
• Tahap kedua, penentuan desain barang yang tepat.
• Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan.
• Tahap keempat, pembuatan.
 Pengendalian Produksi
a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
- Order control : beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan.
- Flow control : beroperasi untuk persediaan.
b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
- Perencanaan
- Routing : usaha untuk menentukan urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
- Scheduling :usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai.
- Dispatching : surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan produksi.
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Adalah teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek agar dicapai biaya yang rendah. Banyak dipakai pada schedule dan dikenal dengan Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam bahasa kita disebut Metode Jalur Kritis (MJK). Konsep dasarnya :
1. Jaringan Kerja (network) : rangkaian aktivitas yan gbersambung dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
2. Jalur Kritis (critical path) : jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
Aktivitas Semu (dummy) : suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
1. MJK berasumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat setiap waktu.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analistik statistic kedalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat control yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Untuk mengatasi keterbatasan itu diciptakan 1 model , sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal :
1. Teori probabilitas
2. Gagasan analisis statistic
3. Membuat alat control dinamik yaitu PERT
Dalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu :
1. Waktu yang paling optimis (wo) : paling pendek
2. Waktu yang paling pesimis (wp) : paling panjang
3. Waktu normal (wn) : biasa terjadi
Untuk menghitung waktu yang diharapkan (wh) : wo+4wn+wp
6
 Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan menghitung jumlah persediaan yang ekonomis. Jumlah yang ekonomis dipengaruhi besar kecilnya jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan yang ekonomis dapat dihitung menggunakan rumus :
JPPE = √2xKxBp
HxBs
JPPE : jumlah pemesanan yang paling ekonomis
K : jumlah kbutuhan bahan baku per tahun
Bp : biaya pemesanan
Bs : biaya penyimpanan (dalam %)
H : harga bahan baku per unit
 Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan peralatan sangat penting . jika hal ini tidak diperhatikan maka akibatnya perusahaan akan menderita kerugian yang tidak kecil.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen.
b. Sentralisasi
Program pemeliharaan peralatan meliputi:
1. Penyusunan perencanaan
2. Mengatur jadwal dan beban pekerjaan sesuai skala prioritas
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan
4. Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali
5. Mengatur program latihan (training)
6. Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki.
 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas
2. Penentuan desain teknis
3. Tahap pembuatan
4. Tahap penggunaan di lapangan
Pengawasan Kualitas didalam Produksi : dengan cara menetapkan perencanaan contoh yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang yang keluar dan dengan menggunakan prosedur bagan pengawasan secara kontinyu akan dapat mendeteksi mesin-mesin dan proses-proses yang tidak berjalan dengan semestinya.
Bagan Pengawasan : dibutuhkan karena sering terjadi penyimpangan baik penyimpangan yang tidak dapat ditentukan maupun penyimpangan yag dapat ditentukan.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
seperti dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, ongkos transport, penyedia tenaga kerja, penyediaan sumber tenaga/energy, lingkungan sekitar, iklim.
 Cara Penentuan Lokasi Pabrik
a. Cara kualitatif : adalah cara yang paling sederhana cukup ,mengadakan penilaian kulitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan.
b. Cara kuantitatif
1. Cara yang sederhana : memberikan score pada masing-masing criteria
2. Cara yang komplek : menggunakan rumus matematika yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
 Layout Fasilitas Produksi
Adalah pengaturan dan penempatan alat-alat , tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan dalam produksi.
1. Process layout
Merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama diempatkan pada tempat yang tertentu. Layout ini sesuai untuk mengerjakan prosuk atas dasar pesanannya.
2. Product Layout
Merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Layout ini sesuai untuk proses produksi terus-menerus. Karena diangga lebih ekonomis dan produk lebih cepat selesai dikerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar