Selamat datang ..

Mari kita saling berbagi informasi \('3')/

Laman

Minggu, 28 November 2010

PEMBELANJAAN

NAMA :BESSE SRI WAHYUNINGSIH
NPM : 21210397
KELAS : 1EB20


GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
# Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Jadi pada prinsipnya, pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Di dalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya. Keseimbangan tersebut terjadi antara kekayaan (aktiva lancer dan aktiva tetap) di satu pihak dengan utang dan modal (pasiva) di lain pihak, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Sedangkan keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.
PENGGUNAAN DANA
# Gambaran Umum
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancer.
Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang.
# Penggunaan Dana Jangka Pendek
!! Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya. sejumlah kas yang dipegang oleh manajer, tidak seluruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan di bank.
Dalam penggolahan kas terdapat suatu prnsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.
~ Aliran Kas
Pada mulanya ka situ ditimbulkan oleh adanya penjualan. Tetapi, meskipun sebagian dari penjualan itu berupa tunai, kebanyakan adalah berupa kredit sehingga menciptakan adanya piutang. Sebagian kecil dari piutang kemungkinan tidak dapat ditagih, maka bagian tersebut dimaksukkan ke dalam elemen piutang ragu-ragu. Sedangkan sebagian yang lain akan menjadi kas bilamana telah dilunasi. Pembentukan elemen ka situ dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemilik modal atau dapat meminjam dana dari kreditur yang berupa utang. Selanjutnya kas akan berkurang jika para pemegang saham menerima deviden (bagian dari keuntungan),jika perusahaan membayar bunga dan pinjaman.
Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalamproses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.
~ Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan kas perusahaan meliputi :
$ Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan
$ Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya.
Jadi, dengan penyusunan anggaran kas ini dapat diketahui dan diambil keputusan.
!! Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah Sertifikat Deposito (certificates of deposit).
Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial. Jumlah uang dan jangka jatuh temponya dapat berbeda-beda.
!! Piutang
Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutabg ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
!! Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Investasi tersebut dapat dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanam dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.
# Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
Perusahaan dapat menentukan wewenang pembelian aktiva tetap, dengan mendasarkan pada factor jumlah rupiah yang harus dikeluarkan. Semakin kecil jumlah pembeliaan dalam rupiah, semakin rendah pula tingkatan manajemen yang mengambil keputusan dalam pembelian tersebut.
# Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. ANAlisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi konstribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu :
~ Metode net present value (NPV)
~ Metode internal rate of return (IRR)
~ Metode pay off period (POP)
Dua metode pertama, net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR) mengukur efisiensi investasi (IRR) dari aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period (POP) mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode net present value (NPV) dan internal rate off return (IRR) dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value off money ini.
Metode perhitungan nilai uang beberapa waktu yang akan dating ini dapt dipergunakan pula untuk menghitung berapa nilai penerimaan yang akan diterima di waktu yang akan dating, pada saat sekarang, dan dikenal sebagai present value.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga factor. Salah satu dari ketiga factor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Factor-faktor tersebut adalah :
~ Nilai uang pada saat ini (present value)
~ Nilai uang yang akan dating
~ Tingkat bunga (tingkat rate of return)
SUMBER DANA
# Macam-macam Sumber Dana
Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapt dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
~ Berasal dari dalm perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
$ Penggunaan laba perusahaan
$ Penggunaan cadangan
$ Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
~ Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
$ Dana dari pemilik/peserta
$ Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
# Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah menggusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternative yang dapt dipilih adalah :
~ Menggunakan dana intern saja
~ Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
~ Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya)
~ Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
~ Menggunakan dana intern dan ekstern
# Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan.
# Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jang panjang.
~ Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
~ Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
# Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka panjang atu jangka pendek,perusahaan harus memperhatikan factor-faktor berikut ini :
~ Bunga kredit jangka pendek
~ Bunga kredit jangka panjang
~ Bunga simpanan bank
~ Jangka waktu pemakaian modal
~ Jangka kritis
Jadi, dalam optimisasi modal ini perusahaan harus dapat memanfaatkan modal asing yang diambil agar memberikan keuntungan yang maksimum. Adapun criteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka panjang atau jangka panjang ada dua macam yaitu :
~ Jangka Kritis
~ Beban Bunga
# Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C, yaitu :
~ Capital
Capital atau modal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk mendapatkan kredit perusahaan sekurang-kurangnya harus memiliki modal sebesar 25% dari jumlah kredit.
~ Capability
Capability ini merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan membayar bunga.
~ Collateral
Collateral ini merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
~ Character
Character ini dimaksudkan sebagai sifatbdari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.
# Kredit Kelayakan
Keputusan Presiden (Kepres) N o. 14 A dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar kepres tersebut.
# Likuiditas Dan Solvabilitas
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : likuiditas dan solvabilitas.
~ Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perushaan ada dua macam, yaitu :
$ Mampu membayar utang-utangnya pada setiap say ditagih. Kemampuan likuiditas badan usaha.
$ Mmapu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
~ Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi/dibubarkan.
# Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :
~ Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menhasilkan laba tersebut.
~ Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat, dan saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa criteria yang dapat dipakai untuk mengambil keputuan itu adalah :
~ Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakn modal asing.
Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar disbanding dengan tingkat bunga modal asing, maka lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal sendiri.
Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan besar karena dengan makin besarnya rentabilitas modal sendiri, maka dividen akan semakin besar pula.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
# Saham
Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
~ Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
~ Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen atau saham dengan prefensi ini merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham prefer ini adalah :
$ Pembagian dividen yang didahulukan
$ Pembagian dividen kumulatif
$ Pembagian kekayaan yang didahulukan
# Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah :
~ Dapat diperjual belikan
~ Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
~ Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
~ Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jebis Obligasi
Semua obligasi yang ada dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis dengan mendasarkan pada berbagai factor, antara lain :
~ Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
$ Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
$ Obligasi perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan jawatan, dan perseroan terbatas.
~ Sesuai dengan karakter jaminan :
$ Obligasi tanpa jaminan
$ Obligasi dengan jaminan
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
$ Coupon bond
$ Registered bond
$ Callabel bond
$ Convertible bond
# Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual-belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara.

Sabtu, 27 November 2010

pemasaran

NAMA : BESSE SRI WAHYUNINGSIH
NPM : 21210397
KELAS : 1EB20

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendristribusikan darang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli pontesial. Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang: penjualan, perdangan, distribusi.
 Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi menentukan harga barang dan jasa bagi individi-individu. Pemasaran dapat menciptakan nilai ekonomi yaitu: produksi yang menbuat barang-barang, konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Faedah adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni:
a. Faedah waktu, dapat menciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
b. Faeda tempat, yang diciptakan dengan menyedikan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
c. Faeda milik, diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
d. Faedah informasi, diciptakan untuk memberiakan informasi tentang penwaran suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
e. Faedah bentuk.
 Konsep Pemasaran
Adalah sebuah filsafat bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
 Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat sdipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu: pendekatan serba fungsi, pendekatan serba lembaga, pendekatan serba barang , pendekatan serba manajemen, pendekatan serba sistem.
 Pendekatan Serba Fungsi
Fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Fungsi pokok pemasaran adalah:
1. Penjualan, merupakan fungsi yang paling penting dalam pemsaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2. Pembelian, bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3. Pengangkutan, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsi.
4. Penyimpanan, merupakan fungsi menyinpan barang-barang setelah selesai diproduksi sampai barang dikonsumsikan. Alsan-alasan untuk mengadaka penyimpana yaitu: peoduksi bersifat musiman, konsumsi bersifat musiman , spekulasi, menyetabilkan harga, penyimpanan kemungkinan dalam jumlah besar.
5. pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
6. Penanggungan Resiko, merupakan fungsi menghindari dan mengurangin resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Risiko-risiko yang di hadapi oleh perusahaahan: resiko ditimbulkan oleh alam, resiko ditimbulkan oleh manusia, resiko yang ditimbulakan oleh pasar.
Cara mengatasi risiko-risiko tersebut adalah: memperkecil jumlah persediaan barang, mengusahakan fasilitas yang baik dan kuat, mengansuransikan barang-barang yang disimpan.
7. Standarlisasi dan Grading, standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur disebut juga normalisasi. Dasar penentuan standart untuk barang-barang hasil manufaktur adalah: ukuran jumlah, ukuran kapasitas, ukuran fisik, ukuran kekuatan.
Garding adalah usahamenggolong-golongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapatkan pengakuan dunia perdanggangan. Penggolongannya adalah: memeriksa dan menyortir dengan panca indra, memerikasa dan menyortir dengan alat, memeriksa dan menyortir melalui contoh barang.
8. Pengumpulan informasi Pasar, merupakan pengumpiulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar dipasar yang dibutukan konsumen, harganya, dan sebagainya.
Kedelapan fungsi pokok pemasaran tersebut masuk kedalam tiga fungsi yaitu fungsi petukaran, fungsi penyediaan fisik, dan fungsi penujang.
 Pendekatan Serba Barang
Mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran yaitu: penyediakan bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen, produsen mngelolah bahan menjadi bahan jadi, perantaran agen, perusahaan saingan, pembeli akhir.
 Pendekatan Srba Mnajemen
Mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil.
 Pendekatan Serba Sistem
Mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keepat pendekatan dimuka. Sistem pemrasaran terdiri atas dua elemen yaitu: organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya. Sumber pemasaran adalah kumpulan-kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberiakan pengaruh, dan memebentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Dua sub bagian yang dibawahi olrh manajer pemasaran yaitu: 1. sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang yang bertanggung jawab dalam hal perencanaan dan perdangangan barang, periklanan, riset pemasaran, analisis dan pengawasan penjualan, anggaran penjualan, peramalan penjualan, perencanaan ( saluran, territorial dan kuota),pengawasan persediaan, penjadwalan produksi, serta distribusi fisik. 2. sub bagian penjualan umum bertanggung jawab dalam hal penjualan lapangan, kegiatan kantor penjualan termasuk servis langgangan dan servis barang.
PASAR
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk bereblanja, dan kemauan untuk memebelanjakannya. Tiga unsure penting yang terdapat dalam pasar yaitu: orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, kemauan untuk memebelankjakan uangnya.
 Macam-macam Pasar
Pasar di kelompokan menjadi 4 golongan yaitu: pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah.
 Segmentasi Pasar
Adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.

MARKETING MIX DAN PRODUK
 Pengertian Marketing Mix
Keputusan-keputusan dalam pemasaran dikelompokan menjadi 4 strategi yaitu: strategi produk staregi harga, strategi distribusi, dan trategi promosi.
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promos, dan sistem distribusi.
 Pengertian Barang
Adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba amipun tidak dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengencer, pelayanan perusahaan dan pengencer, yang di terima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

 Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritanny
1. barang Tahan Lama, barang-barang yang secara normal dapat pakai berkali-kali.
2. Barang Tidak Tahan Lama, barang-barang yang secara nolmal dipakai satu kali saja.
3. jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa digolaongkan menjadi dua yaitu barang yang tidak kongkrit dan barang yang kongkrit.
 Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
1. Barang Konsumsi
Adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. barang konsumsi dikelompokan menjadi tiga golongan yaitu:
• Barang konvenien,
• Barang shopping,
• Barang special
2. Barang industri
Adalah barang-barang yang dibeli untuk proses lagi. Barang industri dibedakan menjadi lima golongan yaitu:
• Bahan baku, merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain.
• Komponen dan Barang setengah jadi, merupakan barang-barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan keperluan untuk melengkapi produk akhir.
• Perlengkapan operasi, barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatanlain dalam perusahaan.
• Instalasi, alat produksi utama dalam sebuah pabrik/perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama.
• Pelaratan ekstra, alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi.
 Siklus Kehidupan Barang ( product Life Cycle)
Terdiri atas lima tahap yang berbeda yaitu: tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, tahap kemunduran.
 Mrek
Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain, atau kombinasi yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenalan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

SALURAN PEMASARAN
 Pengertian Saluran Distribusi,Saluran pemasaran disebut juga salauran distribusi, adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai kekonsumen atau barang industri.
 Alternatife Saluran Distribusi untuk Barang konsumsi dan Barang Industri,
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroprasi dintara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Macam-macam perantara yaitu pedagang besar, pengecer, dan agen. Macam-macam saluran distribusi: saliran 1 saluran distribusi dari produsen kekonsumen tampa perantara, saluran 2 disebut saluran distribusi langsung, saluran 3 saluran distribusi tradisional, saluran 4 penyaluran barangnya daari took besar ke toko-toko kecil, saluran 5 produsen memilih agen sebagai penyalurnya, saluran 6 merupakan saluran yang paling pendek dan disebut sebagai saluran distribusi langsung, saluran 7 menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya, saluran 8 unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung, saluran 9 dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran.
 Saluran Distribusi Ganda,faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi yaitu: jenis barang yang dipasarkan, produksen yang menghasilkan produknya, penyalur yang bersedia ikut ambil bagian, pasar yang dijutu.
 Perantara saluran, Melaksanakan berbagai fungsi pemasaran seperti: pemyimpanan, pengakutan, dan sebagainya.jenis-jenis perantara yaitu: pedagang besar, pengecer, agen.
 Pedagang besar,Merupakan lembaga saluran yang penting terutama untu penyalur barang konusmsi.dapat digolangkan menjadi dua yaitu: pedagang besar dengan fungsi penuh, pedangan besar dengan fungsi terbatas.
 Pengecer,Penghubung secara langsung dengan konzsumen akhir.jenis-jenis pengencer yaitu: general merchandise store, sinle-line store, specialty store.
 Agen,jenis-senis agen: agen penjual, agen pembelian, agen pengakutan.
 Jumlah perantara dalam saluran, distribusi intesif, distribusi selektif, distribusi eksekutif.
 Diatribusi Fisik, 1, pengakutan : penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya, penggolongan sesuai dengan bentuk hukumanya. 2. penyimpananya, fasilitas pemyimpanan sendiri.
PENENTUAN HARGA
 Arti dan Pengertian Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang berserta pelayanannya.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga, keadaan ekonomi, penawaran dan permintaan, elastisitas permintaan ( inelastic, elastis, unitary elasticity), persaingan (pesaingan tidak sempurna, oligopoly, monopoli), biaya, tujuan perusahaan, pengawasan pemerintah.
 Metode-metode Penetapan Harga, penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-up, penetapan harga break-even (biaya variabel, biaya tetap, biaya total, penghasilan total), penetapan harga dalam hubungannya dengan pasar.
 Politik Penetapan Harga, dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: penetapan harga psikhologis, price lining, potongan harga (potongan kuantitas, potongan dagang, potongan tunai, potongan musiman), penetapan harga Geografis.

PROMOSI DAN PERIKLANAN
 Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
 Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, memalui berbagai mediam yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Masalah-masalah yang harus dibahas adalah tujuan periklanan, jenis periklanan( periklanan barang, periklanan kelembagaan), media periklanan (surat kabar, majalah, radio, televise, pos langsung), biro periklana.
PERSONAL SELLING, PROMOSI, PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
 Personal selling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan pihak lain. Materi yang akan dibahas dalam masalah personal selling yaitu:
1. proses personal selling
a. persiapan sebelum penjualan
b. penentuan lokasi pembeli pontesial
c. pendekatan pendahuluan
d. melalukan penjualan
e. pelayanan sesudah penjualan
2. jenis-jenis penjualan dan salesman
a. trade selling dan merchandising salesman
b. missionary selling dan detailman
c. technical selling dan sales engineer
d. new business selling dan pioneer product salesman
 Promosi Penjualan, menggunakan alat-alat seperti: peragaan, pameran, demontrasi, hadiah,contoh barang dan sebagainya.
 Publisitas, merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui satu media. Seiring publisitas itu tidak obyektif ada sifatnya menjelek-jelekan dan ada pula yang menganjung-anjung.

desain dan perilaku organisasi

nama : BESSE SRI WAHYUNINGSIH
NPM : 21210397
Kelas : 1EB20

PENGERTIAN ORGANISASI
Menurut Boone dan Kurtz, Organisasi adalah suatu proses tersusus yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi mencakup tigs elemen pokok yaitu: interaksi manusia, kegiatan pengarahan pada tujuan, dan struktur.

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

 Organisasi formal
Yaitu merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawabkan yang dirangcang oleh manalemen agar perkerjaan dapat dilakukan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun organisasi formal yaitu:
Wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban, delegasi, dan koordinasi.
 Organisasi Informal
Adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas hubungan wewenang formal. Sistem tanam ramat adalah komunikasi dalam organisasi informal yang berjalan dari mulut kemulut. Contoh organisasi informal dalam kekompok kerja yaitu: anggota-anggota kelompok dalam, kelompok pinggir dan kelompok luar.
 Sentralisasi VS Desentralisasi
Oranganisasi yang disentralisasi
Merupakan suatu sistem yang berwenang serta npengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Kebaikan organisasi disentralisasi yaitu: dapat dilakukan pengendalian yang lebih efektif, cenderung memendekan jangka pengambilan keputusan dan bagi seluruh unit mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Keburukannya adalah: beben eksekutif pucak menjadi terlalu banyak kalau perusaan berkembang dengan pusat, hanya memberi sedikit penggalaman bagi manajer muda dalam pengambilan keputusan.
Organisasi yang Didesentralisasi
Merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jejang bahwa semua wewenang kecuali harus dilaksanakan pada jejang tertinggi.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA

 Pembentukan Struktur Organisasi
Didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci tiap organisasi, yaitu: Interaksi kemanusiaan, kegiatan yang terarah ketujuan, dan struktur. Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untu mencapai tujuan organisasi.
Hierarki Tujuan oraganisasi berlingkup dari tujuan untuk mesing-masing karyawan yang menyakut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa.
Departementalisasi kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan dan pesonalia.
Wewenang dan tanggung jawab, pendelegasian tindakan penugaskan kegiatan untuk bawahan. Bawahan dan atasan masing-masing medapatkan wewenang dan tanggung jawab.
Berapa banyak bawahan yang harus ada di bawahan seorang manajer?
Suatu alas an untuk departementralisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dilakukan manajer disamping jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan penggendalian ( jumlah optimal). Manajemen puncak memebawahi secara langsung sebanyak antara empat sampai delapan orang. Faktor-faktor keritis dalam menentukan rentangan pengendalian yan optimal adalah: jenis pekerjaan, pelatihan karyawan kemampuan manajer dan efektifitas komunikasi.
Menjamin Komunikasi yang Efektif, komunikasi sangat penting berfungsinya organisasi secara lancer, dengan berbicara secra perfesonal, pengiriman psan secara tertulis melalui beberapa jenjang dalam oaganisasi.
Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu, penyebab terjadi kecenderunagan untuk menambah karyawan pada tinggkat lebih tinggi dibanding peningkatan perkerjaan adalah: keinginan manajer sendiri untum menambah bawahan, kerja yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.
 Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bagan yang mengambarkan tentang hubungan antara orang-orang yang melakukan aktivitas dalam suatu oarganisasi adalah bagan organisasi atau sruktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab. Empat pokok untuk membenruk struktur oraganisasi yaitu: organisasi garis, organisasi garis dan staf, organisasi funsional, komite, dan organisasi matrik.
 Organisasi Garis
Bentuk struktur organisasin garis: kekuasaan mengalir secara langsung darti direktur ke Kepala bagian dan terus kemudian ke karyawan-karyawan dibawahnya. Kepala bangian pemasaran adalah orang yang sibuk dan ahli dalam berbagai macam kegiatan.
Kebaiakan organisasi garis: adanya kesatuan dalam pemimpin dan perintah, pemimpin dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, pemimpin dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, menghemat biayan.
Keburukannya: sering terdapat yang menghambat jalannya perusahaan, tidak adanya sperialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien, kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagan.
 Organisasi Garis dan staf
Merupakan kombinasi yang dimbilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Hubungan antara pemimpin dan bawahan disebut hubungan garis.
Kebaikan dari organisasi ini yaitu: pemimpin lebih leluasa dalam memberikan sarang terhadap tugas khusus diluar bagiannya, staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan, staf dapat mendidik para petugas, adanya kesatuan dakla\m pemimpin sehingga menciptakan kekuasaan dengan jelas.
Keburukannya: kadang-kadang staf tidak lagi memberiakan saran tetapi perintah, dapat menimbulkan anggapan apada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya, staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.
 Oraganisasi Fungsional
Dalam organisasi ini namajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
Kenaikannya yaitu: masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukannya yaitu: membinggungan para perkerja kerena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan pemerintah, tidak ada hubungan gratis secara langsung dengan atasan, kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi, kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.
 Organisasi Komite
Untuk mengumpulakan pendapat tentang berbagai kegiatan berbagai kegiatan dalam perusahaan.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan untuk membentuk komite yaitu: sesuasananya santai dan bersifat informal, semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya, komite mengetahui tentang tugas-tugas yangn dibebankan kepadanya, masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota lainkeputusan diambilk secra konsensus, masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat, ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
Kebaikan komite: merupakan farum untuk saling bertukar pendapat antar anggota, keputusan ditentuak bersama-sama, menciptakan koordinasi yang lebih baik, meningkatkan pengawasan.
Keburukannya: kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan, keharusan untuk berkompromi, sering menimbulkan kesimpangan-siuran dalam organisasi, tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.
 Organisasi Matrik
Disebut juga organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.
Kebaikan organisasi matrik: luwes, memberiakan metode untuk memuasatkan pada masalah-masalah utama yang spesifik, memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.
Keburukannya yaitu: beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisonal, manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bangian yang berbeda, konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.


PERILAKU KEORGANISASIAN
Orang berprilaku dalam organisasi kerja ini menjadi aspek pokok yang dibahas dalam prilaku keorganisasian jadi bukannya mempelajari bagaimana organisasi itu berperilaku.
Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi:
 Kelompok Kerja
Meruapakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai perkerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Kebutuhan-kebutuhan para anggotanya yaitu: kebutuhan komunikasi, kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi dan kebutuhan akan kemanan atau perlindungan. Keanggotaan akan bergantung pada banyak hal yaitu: keakraban, satu sama lain, kepentingan bersama, pekerjaan serupa, dan persahabataan.
 Motivasi
Meruapakan motif intern yang menyebabkan orang berprilaku seperti mereka lakukan, setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda-beda. Kebutuhan akan menimbulkan motif yang selanjutnya mengarah pada prilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu:
Jejang Kebutuhan Karyawan
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide yaitu: orang mempunyai banyak kebutuhan tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenihi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia, kenbutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Kebutuhan yang harus di penuhi adalah kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, haus, dan lelah. Kebutuhan yang lebih tinggi yaitu: kebutuhan akan perlindungan. Setelah kebutuhan jenjang tinggi dipenuhi yaitu kebutuhan akan perwujutdan diri.
 Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Keyakinan kerja keras adalah baik itu juga merupakan bagian dari etika kerja. Kepuasan jabatan mukin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Menuru Musselmah dan Jackso, kepuasan jabatan dipandang sebagai indikator yang bermanfaat bagi manajemen ungtuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja. Moral merupakansikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
 Kepemimpinan
Dalam perusahaan kepemimpinan berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan perkerjaan. Manajer yang baik akan mendapatkan kasil yang baik pula dari bwahannya. Gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menahemdaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif.

Kamis, 25 November 2010

BAB I
PENDAHULUAN


Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau jasa. Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lenih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar, pengecer, dan lembaga-lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan di dalam produksi.
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan desain sistem produksi adalah tentang :
1. Desain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Desain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut
Kali ini, kami akan membahas tentang sebuah perusahaan roti “Liana Bakery”. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1990 oleh Hj.Siti Wartinah. Nama Liana sendiri diambil dari nama anak pertamanya.
Pada saat pertama kali usaha ini dibangun, ibu Siti memerlukan modal sekitar Rp 13.000.000,- untuk membuat roti tawar. Karena keuletannya, sejak tahun 1995, usaha tersebut semakin berkembang. Kini ia telah mempunyai 2 cabang lain selain di bekasi yaitu di cikarang dan tambun.
Tidak hanya roti tawar, Liana bakery juga memproduksi macam-macam roti manis mulai dari isi coklat, keju, susu,dll.
Dengan harga roti yang relatif murah (Rp 1500 - Rp 4000), ibu Siti dapat memperoleh pendapatan hingga Rp 90.000.000,- setiap bulannya. Namun hasil tersebut masih merupakan pendapatan kotor. Menurut ibu Siti, keuntungan bersih yang ia dapatkan hanya sekitar 5-10% dari pendapatan tersebut.
Sisa-sisa kulit roti setelah proses pemotongan pun dapat dimanfaatkan oleh para peternak untuk pangan ternaknya.
Pendistribusiannya menggunakan saluran distribusi langsung. Disini, pengecer langsung melakukan pembelian pada produsen. Kemudian pengecer langsung menjualnya kembali kepada para konsumen. Selain itu, ibu Siti juga sering mendapatkan pesanan dari rumah sakit.
Namun, ada beberapa kesulitan dalam menjalankan usahanya ini. Seperti masalah modal, tenaga kerja ahli dibdang tata boga, dan pemasarannya.


BAB II
PROSES PRODUKSI

a. Analisis
Sifat Proses produksi yang dijalani oleh perusahaan Liana Bakery ini adalah proses sintesis yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Terigu, mentega, gula, pengembang, garam, telor dan susu dicampur menjadi satu untuk menciptakan sebuah roti.
Jangka waktu produksinya sendiri adalah proses terus-menerus (continuous process). Dalam keadaan ini, para pekerja bekerja dari pagi (06.00) hingga sore hari (16.00) dan malam hari tidak beroperasi. Dan kegiatannya terus-menerus tanpa henti selama periode waktu yang lama. Dalam 1 hari, Liana bakery mampu memproduksi 6-7 ball roti (150-175 kg).

b. Proses Produksi
Untuk roti tawar :
1. Tahap pemilihan bahan






2. Tahap pencampuran semua bahan-bahan ke dalam mesin pengaduk



3. Tahap penggilingan adonan roti yang telah kalis (tidak lengket)







4.

5. Tahap penimbangan agar berat setiap roti sama




6. Tahap pencetakan menggunakan mesin khusus pencetak









7. Tahap pengembangan. Roti didiamkan selama ±30 menit dalam cetakan



8. Tahap pembakaran dengan menggunakan oven selama 20 menit




9. tahap pemotongan roti





10. tahap pembungkusan




11. Setelah selesai dikemas, maka roti-roti tersebut langsung dijual kepada para pengecer. Para pengecer tersebut menjual dengan menggunakan gerobak yang dipinjamkan oleh ibu Siti.





Untuk roti manis:

1. Tahap pemilihan bahan




2. Tahap pencampuran semua bahan-bahan ke dalam mesin pengaduk




3. Tahap penimbangan agar berat setiap roti sama




4. Tahap pembentukan, pengisian, dan pengolesan kuning telur






5. Tahap pengembangan. Roti didiamkan selama ±30 menit di mesin khusus





6. Tahap pembakaran dengan menggunakan oven selama 15 menit



7. Tahap pembungkusan




8. Setelah selesai dikemas, maka roti-roti tersebut langsung dijual kepada para pengecer. Para pengecer tersebut menjual dengan menggunakan gerobak yang dipinjamkan oleh ibu Siti





BAB III
PENUTUPAN

a. Kesimpulan
Liana Bakery adalah sebuah perusahaan manufaktur,yaitu perusahaan yang mengubah bahan mentah menjadi barang siap untuk dikonsumsi. Dan proses produksinya adalah proses sintesis yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.
Jangka waktu produksinya sendiri adalah proses terus-menerus (continuous process). Dalam keadaan ini, para pekerja bekerja dari pagi hingga sore hari dan malam hari tidak beroperasi.
Pendistribusiannya adalah dengan Dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan para pesaing, Liana Bakery mampu dan terus berkembang hingga saat ini.
Namun , ada pula beberapa kendala dalam menjalankan usaha ini yaitu modal yang terbatas, kurangnya tenaga ahli dibidang tata boga, serta wilayah pemasaran yang terbatas. Hal ini diatasi dengan ditingkatkannya produktivitas, pencarian tenaga ahli dan usaha untuk membuka cabang-cabang pada daerah lain seperti di Jakarta.

b. Saran
Liana Bakery telah mempunyai seluruh alat-alat produksi. Namun sayangnya,beberapa alat-alat produksi tersebut terlihat seperti kurang terawat. Akan lebih baik lagi jika perawatan alat-alat produksi lebih diperhatikan.
Selanjutnya adalah masalah ruang produksi yang terlihat kurang terawat. Terbukti dengan lantai yang kotor dan licin. Akan lebih baik jika setelah proses produksi selesai, rruang tersebut dibersihkan kembali.
Dan yang terakhir kurang higienis dalam proses pembentukan roti manis sebelum dipanggang dan dalam proses pemotongan roti tawar setelah dioven. Pembentukan roti dilakukan tanpa menggunakan sarung tangan plastik. Sedangkan dalam proses pemotongan, roti hanya beralaskan kardus dan para pekerjanya-pun tidak menggunakan sarung tangan. Seharusnya masalah higienis menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan.

Rabu, 24 November 2010

makalah tugas pengantar bisnis

nama : Besse sri wahyuningsih
npm : 21210397
kelas : 1eb20

BAB I
PENDAHULUAN


Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau jasa. Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lenih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar, pengecer, dan lembaga-lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan di dalam produksi.
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan desain sistem produksi adalah tentang :
1. Desain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Desain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut
Kali ini, kami akan membahas tentang sebuah perusahaan roti “Liana Bakery”. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1990 oleh Hj.Siti Wartinah. Nama Liana sendiri diambil dari nama anak pertamanya.
Pada saat pertama kali usaha ini dibangun, ibu Siti memerlukan modal sekitar Rp 13.000.000,- untuk membuat roti tawar. Karena keuletannya, sejak tahun 1995, usaha tersebut semakin berkembang. Kini ia telah mempunyai 2 cabang lain selain di bekasi yaitu di cikarang dan tambun.
Tidak hanya roti tawar, Liana bakery juga memproduksi macam-macam roti manis mulai dari isi coklat, keju, susu,dll.
Dengan harga roti yang relatif murah (Rp 1500 - Rp 4000), ibu Siti dapat memperoleh pendapatan hingga Rp 90.000.000,- setiap bulannya. Namun hasil tersebut masih merupakan pendapatan kotor. Menurut ibu Siti, keuntungan bersih yang ia dapatkan hanya sekitar 5-10% dari pendapatan tersebut.
Sisa-sisa kulit roti setelah proses pemotongan pun dapat dimanfaatkan oleh para peternak untuk pangan ternaknya.
Pendistribusiannya menggunakan saluran distribusi langsung. Disini, pengecer langsung melakukan pembelian pada produsen. Kemudian pengecer langsung menjualnya kembali kepada para konsumen. Selain itu, ibu Siti juga sering mendapatkan pesanan dari rumah sakit.
Namun, ada beberapa kesulitan dalam menjalankan usahanya ini. Seperti masalah modal, tenaga kerja ahli dibdang tata boga, dan pemasarannya.









BAB II
PROSES PRODUKSI

a. Analisis
Sifat Proses produksi yang dijalani oleh perusahaan Liana Bakery ini adalah proses sintesis yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Terigu, mentega, gula, pengembang, garam, telor dan susu dicampur menjadi satu untuk menciptakan sebuah roti.
Jangka waktu produksinya sendiri adalah proses terus-menerus (continuous process). Dalam keadaan ini, para pekerja bekerja dari pagi (06.00) hingga sore hari (16.00) dan malam hari tidak beroperasi. Dan kegiatannya terus-menerus tanpa henti selama periode waktu yang lama. Dalam 1 hari, Liana bakery mampu memproduksi 6-7 ball roti (150-175 kg).








b. Proses Produksi
Untuk roti tawar :
1. Tahap pemilihan bahan








2. Tahap pencampuran semua bahan-bahan ke dalam mesin pengaduk









3. Tahap penggilingan adonan roti yang telah kalis (tidak lengket)








4.
5. Tahap penimbangan agar berat setiap roti sama









6. Tahap pencetakan menggunakan mesin khusus pencetak











7. Tahap pengembangan. Roti didiamkan selama ±30 menit dalam cetakan











8. Tahap pembakaran dengan menggunakan oven selama 20 menit









9. tahap pemotongan roti










10. tahap pembungkusan








11. Setelah selesai dikemas, maka roti-roti tersebut langsung dijual kepada para pengecer. Para pengecer tersebut menjual dengan menggunakan gerobak yang dipinjamkan oleh ibu Siti.









Untuk roti manis:
1. Tahap pemilihan bahan









2. Tahap pencampuran semua bahan-bahan ke dalam mesin pengaduk








3. Tahap penimbangan agar berat setiap roti sama









4. Tahap pembentukan, pengisian, dan pengolesan kuning telur









5. Tahap pengembangan. Roti didiamkan selama ±30 menit di mesin khusus










6. Tahap pembakaran dengan menggunakan oven selama 15 menit







7. Tahap pembungkusan









8. Setelah selesai dikemas, maka roti-roti tersebut langsung dijual kepada para pengecer. Para pengecer tersebut menjual dengan menggunakan gerobak yang dipinjamkan oleh ibu Siti










BAB III
PENUTUPAN

a. Kesimpulan
Liana Bakery adalah sebuah perusahaan manufaktur,yaitu perusahaan yang mengubah bahan mentah menjadi barang siap untuk dikonsumsi. Dan proses produksinya adalah proses sintesis yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.
Jangka waktu produksinya sendiri adalah proses terus-menerus (continuous process). Dalam keadaan ini, para pekerja bekerja dari pagi hingga sore hari dan malam hari tidak beroperasi.
Pendistribusiannya adalah dengan Dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan para pesaing, Liana Bakery mampu dan terus berkembang hingga saat ini.
Namun , ada pula beberapa kendala dalam menjalankan usaha ini yaitu modal yang terbatas, kurangnya tenaga ahli dibidang tata boga, serta wilayah pemasaran yang terbatas. Hal ini diatasi dengan ditingkatkannya produktivitas, pencarian tenaga ahli dan usaha untuk membuka cabang-cabang pada daerah lain seperti di Jakarta.







b. Saran
Liana Bakery telah mempunyai seluruh alat-alat produksi. Namun sayangnya,beberapa alat-alat produksi tersebut terlihat seperti kurang terawat. Akan lebih baik lagi jika perawatan alat-alat produksi lebih diperhatikan.
Selanjutnya adalah masalah ruang produksi yang terlihat kurang terawat. Terbukti dengan lantai yang kotor dan licin. Akan lebih baik jika setelah proses produksi selesai, rruang tersebut dibersihkan kembali.
Dan yang terakhir kurang higienis dalam proses pembentukan roti manis sebelum dipanggang dan dalam proses pemotongan roti tawar setelah dioven. Pembentukan roti dilakukan tanpa menggunakan sarung tangan plastik. Sedangkan dalam proses pemotongan, roti hanya beralaskan kardus dan para pekerjanya-pun tidak menggunakan sarung tangan. Seharusnya masalah higienis menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan.

makalah tugas pengantar bisnis

nama : Besse sri wahyuningsih
npm : 21210397
kelas : 1eb20
BAB I
PENDAHULUAN


Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau jasa. Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lenih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar, pengecer, dan lembaga-lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan di dalam produksi.
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan desain sistem produksi adalah tentang :
1. Desain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Desain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut
Kali ini, kami akan membahas tentang sebuah perusahaan roti “Liana Bakery”. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1990 oleh Hj.Siti Wartinah. Nama Liana sendiri diambil dari nama anak pertamanya.
Pada saat pertama kali usaha ini dibangun, ibu Siti memerlukan modal sekitar Rp 13.000.000,- untuk membuat roti tawar. Karena keuletannya, sejak tahun 1995, usaha tersebut semakin berkembang. Kini ia telah mempunyai 2 cabang lain selain di bekasi yaitu di cikarang dan tambun.
Tidak hanya roti tawar, Liana bakery juga memproduksi macam-macam roti manis mulai dari isi coklat, keju, susu,dll.
Dengan harga roti yang relatif murah (Rp 1500 - Rp 4000), ibu Siti dapat memperoleh pendapatan hingga Rp 90.000.000,- setiap bulannya. Namun hasil tersebut masih merupakan pendapatan kotor. Menurut ibu Siti, keuntungan bersih yang ia dapatkan hanya sekitar 5-10% dari pendapatan tersebut.
Sisa-sisa kulit roti setelah proses pemotongan pun dapat dimanfaatkan oleh para peternak untuk pangan ternaknya.
Pendistribusiannya menggunakan saluran distribusi langsung. Disini, pengecer langsung melakukan pembelian pada produsen. Kemudian pengecer langsung menjualnya kembali kepada para konsumen. Selain itu, ibu Siti juga sering mendapatkan pesanan dari rumah sakit.
Namun, ada beberapa kesulitan dalam menjalankan usahanya ini. Seperti masalah modal, tenaga kerja ahli dibdang tata boga, dan pemasarannya.









BAB II
PROSES PRODUKSI

a. Analisis
Sifat Proses produksi yang dijalani oleh perusahaan Liana Bakery ini adalah proses sintesis yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Terigu, mentega, gula, pengembang, garam, telor dan susu dicampur menjadi satu untuk menciptakan sebuah roti.
Jangka waktu produksinya sendiri adalah proses terus-menerus (continuous process). Dalam keadaan ini, para pekerja bekerja dari pagi (06.00) hingga sore hari (16.00) dan malam hari tidak beroperasi. Dan kegiatannya terus-menerus tanpa henti selama periode waktu yang lama. Dalam 1 hari, Liana bakery mampu memproduksi 6-7 ball roti (150-175 kg).

tugas pengantar bisnis bab 9

nama : besse sri wahyuningsih
npm : 21210397
kelas : 1eb20

BAB IX
PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI
 Macam/jenis personalia
1. Tenaga eksklusif : merupakan tenaga ahli. Mempunyai 2 tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan 2 fungsi organik manajemen.
2. Tenaga Operatif : merupakan tenaga terampil. Ada 3 golongan yaitu tenaga terampil (skilled labor), tenaga setengah terampil (semi skilled labor), dan tenaga tidak terampil (unskilled labor).
 Sumber Tenaga Kerja
1. Dari dalam perusahaan : dari promosi kenaikan pangkat atau transfer pemindahan dari bagian lain di dalam perusahaan.
2. Teman-teman Para Karyawan
3. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja : yaitu Kantor Penempatan Tenaga Kerja.
4. Lembaga Pendidikan : dengan memberikan beasiswa dan meminta langsung ke lembaga pendidikan tersebut.
5. Masyarakat Umum : dengan cara memasang iklan.
 Seleksi TenagaKerja
1. Penentuan Jenis (kualitas) Tenaga Kerja: penentuan persyaratannya antara lain batas minimum-maksimum usia, pendidikan minimal yang dimiliki, pengalaman kerja yang telah diperoleh,bidang keahlian yang dimiliki,keterampilan lain yang dimiliki,pengetahuan-pengetahuan lainnya,dsb.
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
a. Analisa beban kerja : peramalan penjualan,penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b. Analisa tenaga kerja : untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3. Proses Seleksi
Tahap-tahapannya :
a. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test : aptitude test (menguji sikap seseorang), achievement test (manguji bakat seseorang), interest test (menguji minat seseorang), personality test (meguji kepribadian), dan IQ test (intelegensia quontient).
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian referensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi
 Pengembangan Karyawan
Terdapat 2 metode : yaitu dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri dan dilaksanakan diluar perusahaan dan oleh lembaga lain.
 Kompensasi
Dapat berupa upah (untuk buruh) atau gaji (untuk karyawan). Dalam masalah pengupahan ini,ada 3 macam teori:
a. Teori pasar : tingkat upah ditentukan dari kekuatan oleh kekuatan penawaran dan permintaan tenaga kerja.
b. Teori standard hidup : memberikan jaminan kepada buruh untuk hidup layak.
c. Teori kemampuan untuk membayar : didasarkan pada kemampuan perusahaan.
 Faktor faktor yang mempengaruhi tingkat upah
1. Pasar tenaga kerja
2. Tingkat upah yang berlaku didaerah yag bersangkutan
3. Tingkat keahlian yang diperlukan
4. Situasi laba perusahaan
5. Peraturan pemerintah
 Metode Pengupahan
1. Upah langsung (straight salary)
2. Gaji (wage)
3. Upah satuan (piece work)
4. Komisi
5. Premi shift kerja (shift premium)
6. Tunjangan tambahan (fringe benefit)
 Upah Intensif
Karakteristiknya adalah harus menunjukan pengharagaan kepada karyawan atas produktivitas mereka, harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan, tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi rendah.
Macam-macam Bentuk Upah Intensif
1. Full Participation Plan : upah intensif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka,dapat menghasilkan produksi tambahan.
2. Group Intensif Plan : diberikan jika terbukti mereka dapat menunjukan hasil yang menguntungkan.

HUBUNGAN PERBURUHAN
 Hubungan Perburuhan Pancasila
Terjadi karena antara buruh disatu pihak dan manajemen dilain pihak,saling membutuhkan satu sama lain. Buruh/karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya dan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang. Bila terjadi adanya ketidaksepakatan, buruh dapat melakukan boikot, pemogokan, penghasutan, dan memperlambat kerja.
 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Untuk mengatasi masalah antara pihak manajemen dan pihak buruh.
Hak-hak buruh :
1. Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2. Tunjangan-tunjangan yang harus diterima.
3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja.
4. Hak untuk mendapatkan promosi dengan system penilaian yang adil.
5. Hak untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalaui program training
6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri.
7. Besarnya pesangon.
Kewajiban buruh :
1. Datang kerja tepat pada waktunya
2. Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
3. Berusaha meningkatkan produktivitas
4. Mengikuti peraturan
5. Berusaha unutk melakukan penghematan
6. Menyumbang gagasan-gagasan
7. Bekerja sesuai deskripsi jabatan
Hak Penguasa :
1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan
2. Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
3. Hak untuk menegur/mengarahkan
4. Hak member promosi dan devisi kepada karyawan
5. Hak untuk memecat sesuai prosedur yag berlaku
Kewajiban Pengusaha :
1. Memberi semua hak karyawan yang telah disepakati
2. Memperlakukan semua karyawan secara adil
3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan
 Macam-macam Perjanjian Kerja
1. Closed shop agreement : hanya berlaku bagi pekerja/buruh yang telah bergabung dalam perserikatan.
2. Union shop agreement : mengharuskan pekerja menjadi anggoa serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka kerja.
3. Open shop agreement : member kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
 Penyelesaian Konflik dalam Hubungan Kerja
1. Diselesaikan oleh mandor (foreman) sebagai wakil perusahaan.
2. Bila masih tidak dapat diselesaikan,maka dilanjutkan ke tingka yang lebih tinggi,antara kepala bagian dengan wakil buruh.
3. Bila masih terjadi kemacetan, dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu manajer dan wakil serikat buruh.
4. Bila belum selesai juga, dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah.
5. Bila belum terselesaikan juga, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh dewan arbitrasi.
 Perantara dalam Pemecahan Konflik
1. Konsiliasi : mempertemukan kedua belah pihak antara buruh dengan pengusaha untuk membahas masalah yang mereka hadapi.
2. Mediasi : mediator hanya sebagai pemberi saran-saran kepada kedua belah pihak.
3. Arbitrasi : bersifat mengikat kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.
Macam-macam arbitrasi:
1. Arbitrasi sukarela (voluntary arbitration) : dengan sukarela kedua belah pihak membawa masalah tersebut kepada Arbitrator.
2. Arbitrasi paksaan (compulsory arbitration) : merupakan suatu keharusan.
3. Arbitrasi otomatis (automatic arbitration) : setiap kali masalah yang tidak terselasaikan langsung dibawa kepada Arbitrator.
 Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Bipartite : setiap masalah yang timbul merupakan tanggung jawab kedua belah pihak dan harus diselesaikan sendiri.
Tripartite : setiap masalah yang timbul merupakan tanggung jawab buruh,pengusaha,dan masyarakat.
 Mencegah Konflik
1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik : menampung keluhan-keluhan yang disampaikan buruh dan berusaha mengatasinya dengan tuntas.
2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin : mencari sebab-sebab keresahan yang akan menyebabkan turunnya gairah kerja dan berusaha memperbaikinya.
3. Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan.

tugas pengantar bisnis bab 10

nama : besse sri wahyuningsih
npm : 21210397
kelas : 1eb20

BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
 Pengertian
produksi adalah pengubahan barang-barang dari sumber-sumber menjadi hasil berupa barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Sedangkan produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil dengan sumber yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
 System produksi manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjag yang menentukan desain produksi adalah tentang desain produksi dari barang yang diproses, pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya, desain tugas, lokasi dari fasilitas produksi, layout dari fasilitas tersebut. Proses pengolahan dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Sifat Proses Produksi
a. Proses ekstraktif : proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam.
b. Proses analitik : proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya.
c. Proses fabrikasi : suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
d. Proses sintesis : metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.
2. Jangka Waktu Produksi
a. Proses terus-menerus (continuous process)
b. Proses terputus-putus (intermittent process)
3. Sifat Produk
a. Produksi standard
b. Produksi pesanan

KEGIATAN PRODUKSI
 Perencanaan Produksi
• Tahap pertama, penentuan desain awal berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
• Tahap kedua, penentuan desain barang yang tepat.
• Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan.
• Tahap keempat, pembuatan.
 Pengendalian Produksi
a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
- Order control : beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan.
- Flow control : beroperasi untuk persediaan.
b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
- Perencanaan
- Routing : usaha untuk menentukan urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
- Scheduling :usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai.
- Dispatching : surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan produksi.
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Adalah teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek agar dicapai biaya yang rendah. Banyak dipakai pada schedule dan dikenal dengan Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam bahasa kita disebut Metode Jalur Kritis (MJK). Konsep dasarnya :
1. Jaringan Kerja (network) : rangkaian aktivitas yan gbersambung dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
2. Jalur Kritis (critical path) : jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
Aktivitas Semu (dummy) : suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
1. MJK berasumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat setiap waktu.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analistik statistic kedalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat control yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Untuk mengatasi keterbatasan itu diciptakan 1 model , sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal :
1. Teori probabilitas
2. Gagasan analisis statistic
3. Membuat alat control dinamik yaitu PERT
Dalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu :
1. Waktu yang paling optimis (wo) : paling pendek
2. Waktu yang paling pesimis (wp) : paling panjang
3. Waktu normal (wn) : biasa terjadi
Untuk menghitung waktu yang diharapkan (wh) : wo+4wn+wp
6
 Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan menghitung jumlah persediaan yang ekonomis. Jumlah yang ekonomis dipengaruhi besar kecilnya jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan yang ekonomis dapat dihitung menggunakan rumus :
JPPE = √2xKxBp
HxBs
JPPE : jumlah pemesanan yang paling ekonomis
K : jumlah kbutuhan bahan baku per tahun
Bp : biaya pemesanan
Bs : biaya penyimpanan (dalam %)
H : harga bahan baku per unit
 Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan peralatan sangat penting . jika hal ini tidak diperhatikan maka akibatnya perusahaan akan menderita kerugian yang tidak kecil.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen.
b. Sentralisasi
Program pemeliharaan peralatan meliputi:
1. Penyusunan perencanaan
2. Mengatur jadwal dan beban pekerjaan sesuai skala prioritas
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan
4. Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali
5. Mengatur program latihan (training)
6. Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki.
 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas
2. Penentuan desain teknis
3. Tahap pembuatan
4. Tahap penggunaan di lapangan
Pengawasan Kualitas didalam Produksi : dengan cara menetapkan perencanaan contoh yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang yang keluar dan dengan menggunakan prosedur bagan pengawasan secara kontinyu akan dapat mendeteksi mesin-mesin dan proses-proses yang tidak berjalan dengan semestinya.
Bagan Pengawasan : dibutuhkan karena sering terjadi penyimpangan baik penyimpangan yang tidak dapat ditentukan maupun penyimpangan yag dapat ditentukan.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
seperti dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, ongkos transport, penyedia tenaga kerja, penyediaan sumber tenaga/energy, lingkungan sekitar, iklim.
 Cara Penentuan Lokasi Pabrik
a. Cara kualitatif : adalah cara yang paling sederhana cukup ,mengadakan penilaian kulitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan.
b. Cara kuantitatif
1. Cara yang sederhana : memberikan score pada masing-masing criteria
2. Cara yang komplek : menggunakan rumus matematika yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
 Layout Fasilitas Produksi
Adalah pengaturan dan penempatan alat-alat , tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan dalam produksi.
1. Process layout
Merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama diempatkan pada tempat yang tertentu. Layout ini sesuai untuk mengerjakan prosuk atas dasar pesanannya.
2. Product Layout
Merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Layout ini sesuai untuk proses produksi terus-menerus. Karena diangga lebih ekonomis dan produk lebih cepat selesai dikerjakan.